TIPS MENUMBUHKAN SIFAT PEMBERANI 

TIPS MENUMBUHKAN SIFAT PEMBERANI 

 

Inilah tips menumbuhkan sifat pemberani Sebagian anak mungkin mudah merasa malu saat dihadapkan pada situasi baru. Hal ini sebenarnya terbilang lumrah dan wajar terjadi. Namun agar sifat pemalu Si Kecil tidak sampai mengganggu kehidupan sosialnya, orang tua perlu membantu menumbuhkan keberaniannya.

 

Sebenarnya, tidak ada yang salah jika Si Kecil memiliki sifat pemalu. Anak pemalu biasanya lebih mandiri, bijaksana, dan mudah berempati. Hanya saja, anak yang terlalu pemalu bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Yuk, Bunda dan Ayah, bantu Si Kecil mengatasi sifat pemalu dalam dirinya.

 

TIPS MENUMBUHKAN SIFAT PEMBERANI PADA ANAK PEMALU 

 

Meski umum terjadi pada anak-anak, namun sebenarnya ada faktor lain yang turut dapat menyebabkan seorang anak menjadi pemalu, seperti meniru sifat orang tua, tidak diajarkan bersosialisasi sejak dini, korban perundungan (bullying), dan selalu dituntut menjadi untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal.

 

Sebenarnya anak pemalu mungkin ingin bersosialisasi, namun mereka kerap merasa takut, ragu, dan tidak tahu bagaimana caranya. Perlu diingat, peran orang tua dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting.

Baca juga :  Cara Menjaga Keamanan Digital Marketing?

Berikut beberapa hal yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk menumbuhkan sifat berani pada anak yang pemalu:

 

  • DORONG ANAK MENCERITAKAN HAL-HAL YANG MEMBUAT  MALU 

Anak yang pemalu umumnya merasa sungkan untuk bercerita dan menampilkan kemampuannya. Oleh karena itu, cobalah mengajak Si Kecil untuk mencurahkan isi hatinya, demi mencari tahu apa yang membuatnya mudah merasa malu.

 

Dengan begitu, Bunda dan Ayah dapat menentukan cara yang tepat untuk mendorong keberaniannya dan melawan rasa malu yang ia rasakan.

 

Bila orang tua mampu mendengarkan isi hati anak, Si Kecil juga dapat merasa memiliki tempat untuk mencurahkan perasaannya. Hal ini lambat laun akan membantunya untuk lebih berani berkomunikasi dengan orang  lain.

 

  • JANGAN SEBUT ANAK PEMALU 

Meski ia pemalu, namun hindari menyebutnya “anak pemalu”, karena ia bisa jadi akan benar-benar meyakini bahwa ia memang seperti apa yang dikatakan orang kepada dirinya. Katakan pula kepada orang-orang terdekatnya untuk tidak mengatakan hal serupa.

 

Sebaliknya, Bunda dan Ayah bisa mendorongnya agar lebih berani, melalui kata-kata afirmatif dan suportif, setiap kali ia mencoba melakukan hal baru, seperti “wah, anak Bunda, jagoan dan pemberani, ya? Hebat!”.

 

  • HINDARI MEMARAHI ANAK 

Ketika anak mulai menampakkan sifat pemalu, Bunda dan Ayah sebaiknya tidak lantas memarahi atau mengolok-oloknya. Jangan pula memaksa dia untuk melakukan hal yang ditakutinya. Cobalah untuk memahami perasaannya terlebih dahulu.

 

Posisikan cara pandang Bunda dan Ayah, sebagaimana cara Si Kecil memandang orang dan lingkungan di sekitarnya. Perlahan-lahan jelaskan kepadanya bahwa sebenarnya tidak ada hal yang perlu ditakuti. Bunda dan Ayah juga bisa memberi contoh bagaimana cara menghadapi situasi yang Si Kecil hindari.

 

  • TEMPATKAN ANAK PADA SITUASI SOSIAL 

Orang tua bisa turun langsung membantu anak bergaul dengan teman-temannya. Sebagai contoh, saat acara sekolah, Bunda dan Ayah bisa mulai pembicaraan dengan teman-temannya dan pancing Si Kecil untuk berinteraksi dengan mereka.

 

  • BANGUN RASA PERCAYA DIRI 

Bangun keberaniannya untuk berinteraksi dengan orang asing. Misalnya, katakan padanya untuk memesan makanan yang ingin dia pergi ke server ketika dia makan di restoran atau memberinya uang untuk membayar toko kelontong. Orang tua juga dapat mengatur pesta kecil di rumah dan mengundang teman dan orang tua mereka.

 

  • TUNJUKAN SIFAT PERCAYA DIRI DEPAN ANAK 

Jadilah contoh yang baik untuk anak.  Biasanya anak suka meniru apa yang dilakukan orang tua. Nah, ketika Bunda dan Ayah sering menyapa tetangga saat bertemu di jalan atau bersikap ramah kepada orang lain dengan percaya diri, Si Kecil mungkin bisa mencontohnya.

 

  • BERI PUJIAN 

Ketika anak itu berhasil menunjukkan kepercayaan dirinya atau berhasil menyapa yang lain, maka ibu dan ayah dapat berterima kasih padanya, dalam bentuk pujian. Dengan cara ini, anak itu merasa bahwa dia memiliki hal yang baik dan baik.

 

Mengatasi sifat pemalu pada anak -anak tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Dengan demikian, orang tua tidak boleh memaksa atau memarahi baik ketika anak Anda masih menjadi sosok yang pemalu dan tidak bisa berani tergantung pada harapan orang tua.

 

Ibu dan ayah didorong untuk tetap sabar dengan mendorong anak Anda untuk berani dengan menjadi contoh dan memberinya contoh. Jika sifat pemalu sangat berlebihan, ibu dan ayah harus berkonsultasi dengan psikolog anak -anak untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Baca juga : Excellentteam