Ujian Nasional Resmi Diganti! Kenali TKA yang Lebih Fleksibel dan Tidak Wajib

Transformasi Sistem Evaluasi Pendidikan di Indonesia

Dunia pendidikan Indonesia kembali mengalami perubahan signifikan. Ujian Nasional (UN), yang selama bertahun-tahun menjadi standar kelulusan siswa, kini resmi digantikan dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Berbeda dari sistem sebelumnya, TKA bersifat opsional dan tidak lagi menjadi satu-satunya faktor penentu kelulusan.

Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan fleksibilitas dalam penilaian siswa serta mendorong sistem pembelajaran yang lebih menyeluruh. Lalu, apa yang membedakan TKA dari UN dan bagaimana dampaknya bagi siswa dan tenaga pendidik?

 

“TKA akan diberlakukan pada tahun ini untuk kelas 12 SMA/SMK. Kami juga sudah bersinergi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri bahwa TKA ini akan menjadi indikator penilaian jalur prestasi,” ujar Toni dalam keterangan tertulis pada Senin (24/2/2025).

Baca juga : Kurikulum Cinta: Langkah Menag Mencegah Pendidikan Berbasis Kebencian

TKA: Opsi, Bukan Kewajiban

Berbeda dari UN yang mewajibkan seluruh siswa untuk mengikuti ujian sebagai syarat kelulusan, TKA tidak bersifat wajib. Siswa tetap dapat lulus tanpa harus mengikuti tes ini. Namun, bagi yang memilih untuk mengikutinya, hasil dari TKA dapat menjadi nilai tambah dalam evaluasi akademik.

Keputusan ini diambil untuk menghindari tekanan berlebihan yang sering dirasakan siswa dalam menghadapi UN. Selain itu, TKA juga memberikan ruang bagi sekolah dan tenaga pendidik untuk menilai kemampuan siswa secara lebih komprehensif tanpa terpaku pada ujian akhir semata.

Baca juga :

Mengapa UN Digantikan oleh TKA?

Pergantian UN ke TKA dilakukan dengan beberapa pertimbangan, antara lain:

  1. Mengurangi Stres Akademik
    Banyak siswa merasa terbebani dengan tekanan untuk lulus UN, yang sering kali berdampak negatif pada kesehatan mental dan kualitas pembelajaran.
  2. Mencegah Pembelajaran yang Hanya Berorientasi pada Ujian
    Dengan sistem sebelumnya, banyak sekolah cenderung hanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi UN, sehingga aspek pendidikan lainnya menjadi kurang diperhatikan.
  3. Evaluasi yang Lebih Holistik
    TKA memungkinkan penilaian akademik dilakukan secara lebih menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai faktor, bukan hanya hasil ujian akhir.
  4. Menyesuaikan dengan Tren Pendidikan Global
    Banyak negara telah meninggalkan sistem ujian nasional yang kaku dan beralih ke metode evaluasi yang lebih fleksibel dan berbasis kompetensi.

Perbandingan: UN vs. TKA

AspekUjian Nasional (UN)Tes Kemampuan Akademik (TKA)
KewajibanWajibOpsional
Penentu KelulusanYaTidak
Fokus EvaluasiHasil akhir ujianKompetensi akademik secara menyeluruh
Dampak pada SiswaTekanan tinggiLebih fleksibel

Dengan perbedaan tersebut, TKA diharapkan mampu menjadi alat ukur yang lebih relevan, adaptif, dan humanis dalam mengevaluasi siswa di era pendidikan modern.

Tanggapan Publik Terhadap Kebijakan Ini

Kebijakan baru ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian besar orang tua dan siswa merasa lebih lega karena tidak lagi menghadapi tekanan tinggi akibat UN. Banyak guru juga mengapresiasi kebijakan ini karena memungkinkan mereka untuk fokus pada pembelajaran yang lebih berkualitas dan tidak sekadar mengejar angka di ujian akhir.

Namun, ada juga kekhawatiran bahwa tanpa UN sebagai standar kelulusan, kualitas pendidikan bisa menjadi tidak merata antar sekolah. Oleh karena itu, pemerintah tetap akan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap penerapan TKA agar tetap dapat menjaga standar pendidikan nasional.

Info lainnya : Program Indonesia Pintar (PIP): Transparansi, Penyaluran, dan Pengawasan

Penggantian Ujian Nasional dengan Tes Kemampuan Akademik menandai babak baru dalam sistem pendidikan Indonesia. Dengan sifatnya yang lebih fleksibel dan tidak wajib, siswa tidak lagi merasa terbebani dengan ujian akhir sebagai satu-satunya penentu kelulusan.

Perubahan ini diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, fokus pada pengembangan kompetensi siswa, dan mengurangi tekanan akademik yang tidak perlu. Bagaimana menurut Anda? Apakah sistem ini lebih baik dari sebelumnya?

Info lainnya : 800 Ribu Kuota PPG 2025: Janji Nyata atau Sekadar Wacana?

Berdayakan diri Anda dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat! Kunjungi situs web kami, konsultan pendidikan dan pelatihan pendidikan terkemuka. Dapatkan bimbingan ahli untuk menentukan jalur pendidikan dan pelatihan yang paling sesuai dengan potensi Anda. Masa depan pendidikan Anda dimulai di sini!

KONSULTASI GRATIS DENGAN EXCELLENT TEAM SEKARANG!