MENGAPA PERCAYA DIRI PENTING 

MENGAPA PERCAYA DIRI PENTING 

Mengapa percaya diri penting  ? Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan atau kompetensi di dalam dirinya. Namun tidak semua bisa menggunakan kemampuan yang dimiliki bahkan ada beberapa orang yang merasa tidak

percaya dengan kemampuannya.

Seperti seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin sebuah tim dan suatu ketika ia ditunjuk menjadi seorang pemimpin, tetapi merasa dirinya belum mampu sehingga muncul rasa kurang

percaya diri atau minder.

 

Jika dalam hidup terjadi penurunan dalam rasa percaya diri dan terjadi secara terus menerus maka bisa membuat kehidupan seseorang berjalan di tempat atau tidak ada pergerakan yang mengarah pada

kemajuan dalam kehidupannya. Oleh karena itu, ketika rasa percaya diri sedang berkurang maka penting bagi setiap orang mengetahui kiat-kiat meningkatkan rasa percaya diri.

Kepercayaan diri merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang dengan rasa percaya dan yakin terhadap kemampuan yang di dalam dirinya. Sehingga semua rencana dalam hidup bisa direncanakan dengan

baik.

 Mengapa percaya diri penting untuk diri kita ? 

Orang memiliki rasa percaya diri juga bisa dikatakan sebagai seseorang yang tahu tentang kemampuan dirinya dan bisa menggunakan kemampuannya untuk melakukan suatu hal. Orang yang percaya diri

hanya mau mendengar perkataan orang lain yang berupa masukan yang bisa membuat dirinya menjadi lebih baik lagi.

 

Dengan demikian, rasa percaya diri yang dimiliki oleh setiap orang mempunyai manfaat yaitu supaya bisa menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan. Kehidupan yang penuh dengan keyakinan akan

dipenuhi juga dengan hal-hal yang positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penting bagi kita untuk selalu melakukan hal-hal yang positif karena selain dapat meningkatkan rasa percaya diri, kehidupan yang positif bisa membuat kesehatan fisik dan mental terjaga.

Baca juga :  Strategi Dasar Digital Marketing yang Mudah Dilakukan

PENGERTIAN SIKAP PERCAYA DIRI 

Rasa percaya diri bukan terbentuk dari sejak lahir atau keturunan. Rasa percaya diri terbentuk oleh proses sosialisasi yang telah dijalani selama perjalanan hidupnya. Dengan kata lain, rasa percaya diri

terbentuk dari berbagai macam pengalaman yang terjadi pada saat berinteraksi sosial baik dengan lingkungan yang baru ataupun dengan lingkungan yang lama.

Interaksi sosial ini bisa dilakukan mulai dari lingkungan keluarga karena keluarga biasanya merupakan lingkungan terdekat yang dimiliki oleh seseorang. Di dalam sebuah keluarga seorang anak bisa

memperoleh pendidikan yang akan bermanfaat bagi kehidupannya di masa depan.

 

Adapun pendidikan yang dimaksud, seperti pendidikan moral, pendidikan keterampilan, dan pendidikan etika. Semua pendidikan itu bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari dan akan terus berkembang

seiring dengan perkembangan zaman.

Dengan demikian, untuk melatih dan membangun rasa percaya diri bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Rasa percaya diri bisa dikatakan sebagai sebuah perasaan yang berupa rasa percaya dan yakin

terhadap diri sendiri yang bisa membuat bahagia.

 

FAKTOR-FAKTOR PERCAYA DIRI 

Seperti dibahas sebelumnya, jika kepercayaan diri tidak datang dari momen kelahiran, tetapi dibentuk oleh pengalaman yang dilakukan selama masa hidupnya. Faktor -faktor yang dapat mengekspresikan

kepercayaan diri, terdiri dari kondisi fisik, tingkat pendidikan, kualitas hubungan keluarga, interaksi sosial dan jenis kelamin. Lima faktor akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut.

 

  • KEADAAN FISIK 

Pada dasarnya, tidak ada kondisi fisik sempurna yang dimiliki oleh seseorang, tetapi dalam beberapa kasus, beberapa orang memiliki kondisi fisik yang hampir sempurna. Kondisi fisik yang dekat dengan

kesempurnaan dapat meningkatkan kepercayaan diri.

 

Kondisi fisik yang dimaksud adalah wajah (cantik atau cantik), tinggi (normal atau di bawah normal), berat (tipis, norma atau lemak) dan bentuk tubuh yang ideal.

Selama waktu ini, jika seseorang memiliki kondisi fisik yang kurang ideal, akan ada rasa malu atau inferioritas dan bahkan ketakutan dalam interaksi sosial.

Namun, bagi Anda yang tidak memiliki kondisi fisik yang dekat dengan kesempurnaan, jangan khawatir dan lebih rendah karena setiap manusia yang diciptakan harus memiliki kelemahan dan kekuatan.

Selalu bersyukur adalah cara menghilangkan perasaan inferioritas dan perhatian.

 

  • TINGKAT PENDIDIKAN 

 

Setiap orang tua ingin anak -anak mereka dapat melanjutkan studi mereka di tingkat yang lebih tinggi karena mereka (orang tua) berasumsi bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan anak, anak lebih

dipertimbangkan oleh orang lain.

Terutama jika kedua orang tua juga memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, mereka akan berusaha bekerja keras sebanyak mungkin sehingga anak -anak mereka dapat menyelesaikan pendidikan tingkat

tinggi.

Setelah menyelesaikan semua tingkat pendidikan tinggi, seseorang akan menerima gelar. Ada judul terintegrasi untuk seseorang, kepercayaan pada orang ini akan meningkat. Peningkatan kepercayaan diri

akan mempengaruhi hidupnya di masa depan.

Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, itu dapat meningkatkan kepercayaan diri. Namun, dalam beberapa kasus, tingkat pendidikan tinggi dapat mengurangi kepercayaan diri.

 

  • KUALITAS HUBUNGAN DALAM KELUARGA 

Keluarga yang harmonis akan membangkitkan kasih sayang untuk setiap anggota keluarga, terutama anak -anak. Kondisi ini sangat diperlukan untuk anak karena memiliki perjalanan hidup yang panjang.

Kasih sayang yang baik dalam keluarga dapat memberikan pengalaman yang baik kepada anak -anak. Pengalaman yang lebih baik yang diperoleh oleh keluarga, kepercayaan diri anak akan meningkat.

Namun, jika hubungan dalam keluarga tidak berjalan harmonis, kekerasan dapat terjadi dalam pikiran seorang anak. Kekerasan ini dapat menghasilkan pengalaman buruk. Pengalaman buruk ini sangat

buruk bagi seorang anak karena akan menyebabkan ketakutan dan dapat mengurangi kepercayaan diri selama interaksi sosial.

Kualitas hubungan keluarga dapat dianggap sebagai salah satu faktor penting sehingga kepercayaan pada anak dapat dipertahankan bahkan lebih baik jika kepercayaan diri meningkat.

 

  • INTERAKSI SOSIAL

Dukungan sosial dapat datang dari

orang terdekat, seperti keluarga, teman, orang tua dan orang lain.

Sementara, di sisi lain, interaksi sosial yang tidak disertai dengan dukungan sosial dapat mengurangi kepercayaan sehingga perasaan inferioritas terjadi dan takut selama interaksi sosial.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk melakukan interaksi sosial yang disertai dengan dukungan sosial sehingga kepercayaan diri tidak dikurangi dan cenderung meningkat.

Baca juga : Excellentteam